Asal Mula Gorengan, Sudah Tau Belum?
Siapa yang tak suka dengan gorengan? Kamu dengan mudah mendapatkan camilan ini di pinggir jalan. Berbagai jenis gorengan seperti tempe, bakwan, tahu dan pisang menjadi salah satu yang digemari masyarakat Indonesia. Gorengan bisa dibilang sebagai salah satu kudapan favorit orang Indonesia. Bisa disantap kapan saja. Harganya murah meriah. Plus, beberapa jenis gorengan bisa disantap sebagai lauk. Penasaran enggak sih sebenarnya bagaimana awal mulanya ada camilan yang disebut dengan gorengan?
Nah, makanan ini ternyata sudah ada sejak lama. Sebuah buku yang memiliki judul A History of Food mengungkapkan bahwa teknik untuk menggoreng dalam minyak yang banyak atau dalam bahasa inggris deep frying sudah ada sejak 1200 SM di Mesir. Teknik ini memang pertama kali ada di Mesir dan kemudian menyebar di seluruh dunia.
Maka kamu juga akan menemukan jenis makanan yang digoreng. Misalnya di Jepang ada makanan tempura yang terknal. Atau di Inggris misalnya terkenal dengan fish and chip. Ikan yang difillet kemudian digoreng di dalam minyak yang banyak. Di Amerika makanan yang digoreng juga sangat banyak misalnya fish cake atau crab cake yang merupakan campuran adonan ikan yang kemudian di goreng.
Apalagi Amerika memiliki restauran waralaba yakni KFC yang juga menjajakn gorengan ayam. Maka teknik menggoreng dengan minyak banyak juga semakin cepat menyebar ke seluruh dunia. Hanya saja bahan dasar yang digoreng memang berbeda-beda sesuai dengan kondisi tiap negara. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Darimana datangnya pengetahuan mengenai gorengan?
Di Indonesia, gorengan datang dari pendatang Cina. Memang orang Cina kala itu banyak memberi pengaruh pada makanan Indonesia. Misalnya saja kita jadi mengenal tahu dan bakso. Keduanya merupakan teknik memasak dan makanan yang berasal dari Cina.
Teknik menumis juga sebelumnya tidak dikenal oleh masyarakat. Tetapi dari pendatang asal Cina, orang Indonesia belajar untuk memasak dengan menggoreng pakai sedikit minyak. Tak hanya ilmu menumis, ilmu menggoreng dengan banyak minyak juga diadaptasi oleh orang Indonesia. Maka dari itu, jangan heran jika kita mengembangkan berbagai jenis gorengan.
Akhirnya berbagai bahan makanan bisa diolah dengan minyak yang banyak. Salah satu jenis gorengan yang cukup terkenal dan ada di berbagai daerah adalah bakwan atau ote-ote. Istilah ote-ote sendiri cukup dikenal pada kawasan Surabaya dan sekitarnya. Gorengan ini terbuat dari tepung yang kemudian dicampur dengan berbagai macam isian seperti wortel dan kol. Namun di Surabaya juga dicampur dengan daging ayam dan lainnya.
Nah, kemudahan membuat gorengan dan juga harganya yang murah menjadi alasan mengapa gorengan disukai banyak orang. Meski tak baik mengkonsumsinya terus menerus dan dalam jumlah banyak, makanan ini termasuk sering ada di berbagai acara. Mulai dari acara formal sampai acara santai, gorengan tidak terlupakan.
Tags: cetakan kue sisir, cetakan roti sisir, harga loyang roti sisir, loyang roti sisir, loyang sisir, ukuran loyang roti sisir
Asal Mula Gorengan, Sudah Tau Belum?
Bosan makan nasi putih? Cobalah memasak nasi dengan cara membuat lontong. Biasanya nasi panjang ini mudah ditemukan di pasar tradisional... selengkapnya
Siapanih yang suka makan cuanki? Kali ini kampungkaleng akan membahas mengenai fakta seputar cuanki nih, simak di bawah ini ya!... selengkapnya
Jaje dalam bahasa Bali artinya adalah kue. Jaje Laklak berarti kue lak-lak. Makanan khas Bali ini bisa dijadikan teman sarapan... selengkapnya
Nasi Kebuli adalah hidangan nasi berbumbu khas yang biasanya diisi dengan daging atau ayam dan dihidangkan dengan berbagai bahan tambahan... selengkapnya
Kembang api adalah suatu bentuk hiburan yang melibatkan pelepasan energi dalam bentuk cahaya, suara, asap, dan panas. Sejarah kembang api... selengkapnya
Kue lapis adalah sejenis kue tradisional yang berasal dari Indonesia. Kue ini dikenal dengan berbagai nama di berbagai daerah Indonesia,... selengkapnya
Roti Baguette adalah salah satu ikon kuliner Prancis yang terkenal di seluruh dunia. Dengan penampilan yang elegan, tekstur yang renyah,... selengkapnya
Core tray adalah wadah atau rak yang digunakan dalam industri pertambangan untuk menyimpan dan mengorganisir inti pengeboran atau core sample.... selengkapnya
Kue bikang adalah salah satu jajanan tradisional yang masih eksis sampai sekarang. Keberadaannya selalu digemari oleh masyarakat pecinta kue tradisional... selengkapnya
Kata “dimsum” berasal dari bahasa Kanton, yang secara harfiah berarti “menyentuh hati” atau “sesuatu yang menyentuh hati.” Makna ini menggambarkan... selengkapnya
Terbuat dari stainless, berfungsi sebagai alas untuk tempat membuat hiasan mawar pada kue. Diameter 5,5 cm, tinggi paku 8, 5… selengkapnya
Rp 2.500Loyang Brownies Sekat, Terbuat dari alumunium 0,5 mm. Terdiri dari tiga loyang yang dijadikan satu. Ukuran 24 x 30 cm… selengkapnya
Rp 45.000Ember Kotak, terbuat dari alumunium ketebalan 0.5 mm, ukuran tinggi 17 cm, panjang 13 cm dan lebar 13 cm. berfungsi… selengkapnya
Rp 40.000Core box (core tray) berfungsi untuk tempat atau wadah hasil sampel pengeboran, yang dimana dari sampel itu akan dicek di… selengkapnya
Rp 175.000Kaleng kerupuk mini karakter, ukuran 11 x 11 x 13 cm, terbuat dari alumunium 0.3 mm. dicat hanya bagian luarnya… selengkapnya
Rp 25.000Centong Nasi yang biasa dipakai di warung nasi padang, terbuat dari batok kelapa dan gagangnya terbuat dari kayu. Related posts:… selengkapnya
Rp 12.000Kocokan telur balon, terbuat dari stainless anti karat, ukuran panjang 22 cm Produk ini bisa didapatkan langsung melalui website… selengkapnya
Rp 12.000Loyang Bolu Lipat Ukuran 10 cm. Produk terbuat dari alumunium 0.5 mm, ukuran diameter atas 10 cm, diameter bawah… selengkapnya
Rp 3.500Loyang Bulat Satu Set, terbuat dari alumunium 0.4 mm. Terdiri dari 5 pcs, ukuran 26, 24, 22, 20 dan 18… selengkapnya
Rp 100.000Klakat / Kukusan Ukuran 40 cm, Terbuat dari stainless steel, ukuran panjang 40 cm, lebar 40 cm, terdiri dari tutup,… selengkapnya
Rp 250.000
Saat ini belum tersedia komentar.