Klakat atau Kukusan: Alat Tradisional Yang Multifungsi
Klakat, atau sering disebut sebagai kukusan, adalah alat tradisional yang memiliki sejarah panjang dalam dunia masak-memasak, khususnya di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara. Alat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari dapur tradisional karena fungsinya yang sederhana namun sangat efektif. Klakat atau kukusan digunakan untuk memasak makanan dengan metode uap, yang dinilai lebih sehat karena tidak membutuhkan banyak minyak. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang klakat, fungsinya, cara penggunaannya, hingga berbagai jenis dan bahan pembuatannya.
Apa Itu Klakat atau Kukusan?
Klakat adalah alat masak tradisional yang digunakan untuk mengukus makanan. Secara umum, klakat terdiri dari dua bagian utama: bagian bawah yang berfungsi sebagai wadah air dan bagian atas sebagai tempat untuk meletakkan makanan yang akan dikukus. Metode memasak dengan kukusan memungkinkan makanan dimasak menggunakan uap panas dari air yang mendidih, tanpa kontak langsung dengan air tersebut.
Dalam budaya Indonesia, klakat atau kukusan sering digunakan untuk membuat berbagai makanan tradisional seperti lontong, lemper, kue lapis, hingga pepes. Selain itu, alat ini juga digunakan untuk mengukus nasi, sayuran, dan daging agar teksturnya lembut tanpa kehilangan gizi penting yang terkandung di dalamnya.

Kukusan Bambu – Kampung Kaleng
Sejarah dan Perkembangan Klakat atau Kukusan
Penggunaan klakat telah ada sejak zaman dahulu dan merupakan salah satu metode memasak yang paling tua. Di beberapa daerah di Indonesia, klakat terbuat dari anyaman bambu, sementara di daerah lain, bahan logam seperti aluminium atau stainless steel lebih populer.
Di Tiongkok, alat sejenis kukusan juga ditemukan dengan nama “zhēnglóng” atau “steamer basket”, yang terbuat dari bambu dan sering digunakan untuk mengukus dimsum dan jenis makanan lainnya. Alat ini kemudian berkembang dan mengalami modifikasi di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia, sesuai dengan kebutuhan lokal dan bahan yang tersedia.
Di zaman modern, meskipun banyak alat masak baru dengan teknologi canggih muncul, klakat atau kukusan masih tetap menjadi pilihan utama dalam masakan tradisional. Penggunaannya yang sederhana, hemat energi, serta hasil masakan yang lebih sehat membuat kukusan tidak lekang oleh waktu.
Jenis-Jenis Klakat atau Kukusan
Berdasarkan bahan pembuatnya, klakat atau kukusan dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
- Kukusan Bambu Kukusan bambu adalah jenis kukusan yang paling tradisional. Terbuat dari anyaman bambu, kukusan ini memiliki sirkulasi udara yang baik dan mampu memberikan aroma alami pada makanan yang dikukus, terutama saat mengolah makanan seperti nasi atau kue tradisional. Kukusan bambu ini umumnya digunakan untuk makanan ringan seperti dimsum atau kue basah.
- Kukusan Aluminium Kukusan aluminium lebih umum ditemukan di dapur modern. Alat ini terbuat dari bahan aluminium yang ringan dan tahan karat. Kukusan aluminium biasanya terdiri dari beberapa tingkatan, sehingga memungkinkan untuk mengukus lebih dari satu jenis makanan sekaligus. Alat ini lebih praktis digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mudah dibersihkan dan tahan lama.
- Kukusan Stainless Steel Kukusan stainless steel adalah pilihan yang lebih modern dengan desain yang kokoh dan tahan lama. Bahan stainless steel lebih tahan terhadap suhu tinggi dan tidak mudah rusak. Selain itu, kukusan jenis ini tidak berkarat dan memiliki tampilan yang lebih estetis, sehingga cocok untuk digunakan di dapur modern. Kukusan ini sering digunakan untuk mengukus makanan dalam jumlah besar.
- Kukusan Listrik Kukusan listrik merupakan inovasi dari alat kukusan tradisional. Alat ini bekerja secara otomatis menggunakan listrik dan dilengkapi dengan pengatur suhu serta waktu. Kukusan listrik lebih praktis digunakan karena pengguna hanya perlu menambahkan air dan menekan tombol, tanpa harus memantau proses memasak secara manual.

Kukusan Klakat – Kampung Kaleng
Cara Menggunakan Klakat atau Kukusan
Penggunaan klakat atau kukusan cukup sederhana, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil masakan sempurna. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menggunakan klakat atau kukusan:
- Isi Air pada Wadah Bagian Bawah
Isi bagian bawah kukusan dengan air secukupnya. Pastikan air tidak terlalu banyak, sehingga tidak sampai menyentuh makanan yang akan dikukus. - Panaskan Air hingga Mendidih
Sebelum menempatkan makanan, panaskan air dalam kukusan hingga mendidih. Uap dari air mendidih inilah yang akan memasak makanan. - Susun Makanan di Wadah Bagian Atas
Letakkan makanan yang ingin dikukus pada bagian atas kukusan. Pastikan makanan tidak menutupi seluruh permukaan kukusan agar uap dapat menyebar merata. - Tutup Rapat
Tutup kukusan dengan rapat agar uap panas tidak keluar. Hal ini penting agar makanan matang secara merata. - Pantau dan Tambah Air Jika Diperlukan
Saat mengukus makanan dalam waktu yang lama, pastikan untuk memeriksa air di wadah bagian bawah. Tambahkan air jika hampir habis agar proses pengukusan tetap berjalan.
Keuntungan Memasak dengan Klakat atau Kukusan
Penggunaan klakat atau kukusan memiliki banyak keuntungan, terutama dari segi kesehatan dan kualitas makanan. Berikut adalah beberapa keuntungan memasak dengan klakat:
- Lebih Sehat
Memasak dengan kukusan tidak memerlukan minyak, sehingga makanan yang dihasilkan lebih sehat dan rendah lemak. Metode ini sangat cocok bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah kalori atau ingin menjaga asupan lemak. - Menjaga Nutrisi Makanan
Memasak dengan uap membantu menjaga nutrisi dan vitamin dalam makanan, terutama sayuran. Karena makanan tidak bersentuhan langsung dengan air mendidih, vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan B tidak hilang selama proses memasak. - Menghasilkan Tekstur Makanan yang Lebih Lembut
Uap panas membantu menjaga kelembutan makanan, terutama pada bahan-bahan seperti ikan, sayuran, dan kue-kue tradisional. Makanan yang dimasak dengan kukusan cenderung lebih lembut dan juicy dibandingkan dengan metode memasak lainnya. - Multifungsi
Klakat atau kukusan dapat digunakan untuk berbagai jenis makanan, mulai dari sayuran, daging, hingga kue. Alat ini juga bisa digunakan untuk memanaskan makanan tanpa membuatnya kering, seperti halnya jika dipanaskan dengan microwave.

Kukusan Klakat – Kampung Kaleng
Kekurangan Menggunakan Klakat atau Kukusan
Meskipun memiliki banyak kelebihan, penggunaan klakat atau kukusan juga memiliki beberapa kekurangan:
- Waktu Memasak yang Lebih Lama
Proses memasak dengan uap membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode memasak lainnya, seperti menggoreng atau memanggang. Hal ini bisa menjadi tantangan jika Anda memiliki keterbatasan waktu. - Memerlukan Perawatan Khusus
Beberapa jenis kukusan, terutama yang terbuat dari bambu, memerlukan perawatan khusus agar tahan lama. Kukusan bambu harus dijaga agar tidak berjamur dan harus disimpan di tempat yang kering setelah digunakan.
Tips Merawat Klakat atau Kukusan
Untuk memastikan klakat atau kukusan tetap awet dan berfungsi dengan baik, berikut beberapa tips perawatannya:
- Bersihkan Setelah Digunakan
Setelah selesai digunakan, segera bersihkan klakat dengan air bersih dan sabun. Jangan biarkan sisa makanan menempel terlalu lama, terutama pada kukusan bambu. - Simpan di Tempat Kering
Simpan kukusan di tempat yang kering untuk menghindari pertumbuhan jamur, terutama jika kukusan terbuat dari bambu. - Periksa Bagian Wadah Air
Pastikan bagian bawah kukusan yang menampung air selalu bersih dan tidak berkarat. Hal ini penting agar kukusan tetap dapat bekerja dengan baik dan uap yang dihasilkan tidak tercemar.
Klakat atau kukusan adalah alat masak tradisional yang tetap relevan hingga saat ini karena kemampuannya menghasilkan makanan yang sehat dan lezat. Dengan beragam jenis yang tersedia, mulai dari bambu hingga stainless steel, serta penggunaannya yang sederhana, kukusan menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin memasak dengan cara yang lebih sehat dan efisien. Meski memiliki beberapa kekurangan seperti waktu memasak yang lebih lama, manfaat yang ditawarkan oleh klakat atau kukusan jauh lebih besar, terutama dalam hal menjaga nutrisi dan rasa alami makanan.
Tags: klakat kotak, kukusan, kukusan stainless, steamer
Klakat atau Kukusan: Alat Tradisional Yang Multifungsi
Bulan Ramadhan identik dengan berbagai tradisi khas yang hanya terjadi setahun sekali. Kehadirannya selalu disambut dengan antusiasme oleh umat Muslin... selengkapnya
Perayaan Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang kaya dan panjang, yang bermula dari tradisi kuno di Tiongkok. Berikut adalah ringkasan... selengkapnya
Takoyaki (たこ焼き) adalah nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari... selengkapnya
Kaleng kerupuk mini merupakan wadah yang dirancang khusus untuk menyimpan dan melindungi kerupuk dari kerusakan, kelembaban, dan pengaruh lingkungan. Terbuat... selengkapnya
Nasi Kebuli adalah hidangan nasi berbumbu khas yang biasanya diisi dengan daging atau ayam dan dihidangkan dengan berbagai bahan tambahan... selengkapnya
Kerupuk merupakan salah satu panganan yang digemari oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Saking populernya, kerupuk seringkali hadir dalam setiap acara... selengkapnya
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan tujuan memberitahukan maksud pesan dari... selengkapnya
Hari Raya Natal identik dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah penyajian cookies atau kue kering yang khas. Cookies Natal tidak... selengkapnya
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam selepas Perang Badar pada 17 Ramadhan Tahun ke-2 Hijiriyah.... selengkapnya
Sejarah awal mula Kue Pukis tidak dapat dipastikan dengan pasti, namun kue ini diyakini telah ada sejak zaman kolonial Belanda... selengkapnya
Cetakan Waffle Bentuk Ikan, Produk terbuat dari alumunium cor, berfungsi untuk mencetak kue waffle berbentuk ikan. cetakan dilengkapi dengan gagang… selengkapnya
Rp 90.000Cetakan Peyek – Isi 3 Lubang 3 in 1 khusus untuk membuat peyek Gagang kayu Bahan : stainless Ukuran :… selengkapnya
Rp 14.500Loyang Sponge Cake – Chiffon Cake Bentuk Lurus Ukuran 20 cm – Terbuat dari aluminium 0,5 mm – Ukuran diameter… selengkapnya
Rp 36.000Spesif ikasi Dimensi (PxLxT) : 90×80 cm Konstruksi/Material : Stainless Steel Pipe Ø 0,8 mm Finishing : Polishing Washcom :… selengkapnya
*Harga Hubungi CSLoyang Sekat Berbentuk Bulat Terbuat dari alum unium 0,6, sekatnya 0.8 mm Tersedia mulai ukuran 20 cm, 22 cm dan… selengkapnya
*Harga MulaiRp 30.000
Spesif ikasi Konstruksi/Material : Plat besi tbl 0.8 mm Holow [] 60x30x1mm Siderail : Alumunium Foot & Head Board :… selengkapnya
*Harga Hubungi CSCetakan Tumpeng Mini terbuat dari alumunium 0,3 mm, ukuran tinggi 10 cm, diameter 8 cm. Produk ini bisa… selengkapnya
Rp 7.000Kukusan Klakat Persegi Panjang, ukuran panjang 45 cm dan lebar 35 cm. terbuat dari bahan stainless ketebalan 0.4 mm, dilengkapi… selengkapnya
Rp 275.000Spesif ikasi Konstruksi/Material : Plat besi tbl 0.8 mm Holow [] 60x30x1mm Siderail : Alumunium Foot & Head Board :… selengkapnya
*Harga Hubungi CSKaleng Kerupuk Mini Set Edisi Idul Fitri, terdiri dari 4 pcs. Ukuran 6 x 8 cm, 7 x 10 cm,… selengkapnya
Rp 85.000
Saat ini belum tersedia komentar.