Beranda » Blog » Kue Pancong; Aneka Nama Satu Rasa

Kue Pancong; Aneka Nama Satu Rasa

Diposting pada 17 October 2018 oleh admin / Dilihat: 3.796 kali / Kategori:

Bentuknya setengah lingkaran, dibuat dari santan, tepung besar, kelapa, dan garam. Hmmm.. paduan yang pas buat menemani sore hari kamu bersama segelas teh manis hangat, pasti bakal sempurna sore hari anda. Gurih-gurih asin dari santan, apalagi ditambah dengan potongan kelapa, dan taburan gula pasir diatasnya, benar-benar menggoda

Kue Gandos ada yang menyebutnya kue rangin ataupun kue pancong. orang Surabaya menamakannya rangin, orang Jakarta mengistilahkan kue pancong, orang Bandung menyebutnya bandros, orang Bojonegoro mengatakan tratak jaran, dan orang Bali memberi nama daluman.

Gandos adalah jajanan khas yang dapat ditemukan di Jawa. Gandos terbuat dari adonan tepung beras dicampur santan kelapa ditambah garam secukupnya. Gandos dibuat di dalam cetakan loyang dengan api di bawahnya. Pengaruh garam membuat dominasi rasa gurih jajanan tradisional ini. Bagi penyuka rasa manis biasanya cukup meminta sedikit taburan gula tebu di permukaanya.

Bentuknya melengkung dengan ketebalan sekitar 2 cm. Bagian di dalam kue berwarna putih. Sedangkan pada permukaan kulitnya berrona warna coklat. Rasa Gandos cukup gurih dan nikmat yang memberikan nuansa nostalgia pada cita rasa kue tradisional

Dengan banyaknya sebutan yang berbeda-beda namun pada intinya semuanya adalah sama, dan untuk sebutan kue Pancong sendiri mungkin yang lebih sering dikenal secara umum jika dibandingkan dengan sebutan yang lain. Hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh beberapa siaran acara televisi yang menyebut kue ini sebagai kue Pancong.

Cetakan Kue Pancong - Kampung Kaleng

Cetakan Kue Pancong – Kampung Kaleng

Sejarah Kue Pancong

Kue pancong adalah makanan tradisional Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan berkembang dari masa ke masa. Namun, sejarah pasti munculnya kue pancong tidak selalu jelas karena makanan ini telah menjadi bagian dari budaya dan kuliner Indonesia selama berabad-abad. Beberapa teori dan cerita rakyat yang beredar tentang asal-usul kue pancong adalah sebagai berikut:

  1. Asal Mula dari Betawi: Salah satu teori mengatakan bahwa kue pancong pertama kali muncul di daerah Betawi (Jakarta) pada masa kolonial Belanda. Pada waktu itu, sebagian besar penduduk Betawi adalah nelayan, dan kue ini mungkin diciptakan sebagai makanan ringan praktis yang dapat dibawa oleh para nelayan saat mereka pergi melaut. Kata “pancong” sendiri berasal dari nama wajan tradisional yang digunakan untuk membuat kue ini, yang memiliki lubang di tengah yang mirip dengan bentuk kue pancong.
  2. Pengaruh Tiongkok: Ada juga teori bahwa kue pancong memiliki pengaruh dari masakan Tiongkok, khususnya dari kue “pai tee” atau “paiti” yang memiliki bentuk serupa. Kemungkinan, komunitas Tionghoa di Indonesia memperkenalkan variasi kue ini, yang kemudian berkembang menjadi kue pancong dengan cita rasa lokal.
  3. Pengaruh Budaya Nusantara: Kue-kue tradisional seperti kue pancong sering kali berkembang melalui pertukaran budaya di Nusantara. Berbagai daerah di Indonesia memiliki variasi kue yang mirip dengan kue pancong dalam bentuk dan bahan. Kemungkinan, kue-kue semacam itu telah ada dalam berbagai bentuk di seluruh kepulauan Indonesia sebelum menjadi “kue pancong” yang kita kenal sekarang.
Baca Juga:  Pancong Lumer: Perpaduan Unik Antara Kue Pukis dan Cetakan Kue Pancong

Seiring berjalannya waktu, kue pancong telah menjadi bagian penting dari kuliner Indonesia dan terus berkembang dengan berbagai variasi rasa dan bentuk di seluruh negeri. Meskipun asal-usul pasti kue pancong mungkin sulit dilacak, kue ini tetap menjadi sajian yang dicintai dan memiliki nilai budaya yang kuat dalam masyarakat Indonesia.

Kue pancong adalah makanan ringan yang berasal dari Indonesia, khususnya populer di daerah Jawa dan sekitarnya. Kue pancong memiliki ciri khas bentuk bundar seperti cekung di tengah, menyerupai wajan kecil (pancong) yang digunakan tradisional untuk memasaknya. Kue ini memiliki tekstur yang lembut di dalam dan renyah di luar.

Bahan-bahan umum yang digunakan untuk membuat kue pancong meliputi:

  1. Tepung beras: Tepung beras adalah bahan dasar utama dalam pembuatan kue pancong.
  2. Kelapa parut: Kelapa parut digunakan untuk memberikan aroma dan rasa khas pada kue pancong.
  3. Santan: Santan kelapa digunakan untuk memberikan kelembutan dan rasa gurih pada adonan.
  4. Gula: Gula digunakan sebagai pemanis dalam kue pancong.
  5. Garam: Garam digunakan untuk mengimbangi rasa manis dan gurih dalam kue.
  6. Daun pandan: Daun pandan sering digunakan sebagai bahan pewarna alami dan memberikan aroma khas.

Cara membuat kue pancong melibatkan mencampurkan semua bahan di atas, lalu menuangkan adonan ke dalam cetakan khusus (pancong) yang sudah dipanaskan. Kue ini kemudian dipanggang hingga matang dan berwarna keemasan di bagian luar.

Kue pancong sering kali disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup di berbagai acara tradisional di Indonesia. Rasanya yang manis, renyah, dan gurih membuatnya menjadi favorit banyak orang. Variasi tambahan, seperti taburan kelapa parut yang telah digoreng, cokelat, atau keju, juga sering digunakan untuk memberikan variasi rasa pada kue pancong.

Setelah kita membahas mengenai kue Pancong, mari kita juga membahas tentang resep dan cara pembuatannya, yuk

Cetakan Kue Pancong - Kampung Kaleng

Cetakan Kue Pancong – Kampung Kaleng

Resep Kue Pancong

Berikut adalah resep dasar untuk membuat kue pancong:

Bahan-bahan:

  • 250 gram tepung beras (tepung ketan juga bisa digunakan)
  • 100 gram kelapa parut, kukus hingga matang
  • 200 ml santan dari 1 butir kelapa
  • 100 gram gula pasir (atau sesuai selera)
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 lembar daun pandan (opsional), diikat simpul
  • Minyak untuk melumuri cetakan
Baca Juga:  Pancong Lumer: Perpaduan Unik Antara Kue Pukis dan Cetakan Kue Pancong

Langkah-langkah:

  1. Campurkan Bahan Kering:
    • Dalam sebuah mangkuk besar, campurkan tepung beras, gula pasir, dan garam. Aduk rata.
  2. Panaskan Santan:
    • Panaskan santan bersama dengan daun pandan di atas api sedang hingga santan cukup panas, tetapi jangan sampai mendidih. Setelah panas, angkat dan biarkan dingin.
  3. Campurkan Bahan Basah:
    • Saring santan yang telah dipanaskan dan daun pandan ke dalam campuran tepung beras. Aduk rata hingga tidak ada gumpalan.
  4. Tambahkan Kelapa Parut:
    • Tambahkan kelapa parut yang sudah matang ke dalam adonan. Aduk rata.
  5. Panaskan Wajan Pancong:
    • Panaskan wajan pancong dengan api kecil hingga panas. Pastikan wajan pancong cukup panas sebelum menuangkan adonan.
  6. Panggang Kue Pancong:
    • Lumuri wajan pancong dengan sedikit minyak.
    • Tuangkan adonan ke dalam wajan pancong dengan jumlah yang cukup untuk mengisi setengah wajan. Ratakan permukaannya.
  7. Panggang hingga Matang:
    • Tutup wajan pancong dan panggang adonan selama 10-15 menit atau hingga bagian bawah kue berwarna kecokelatan dan permukaan kue mengering. Anda juga dapat memutar wajan untuk memastikan kue matang merata.
  8. Angkat dan Sajikan:
    • Gunakan spatula untuk mengeluarkan kue pancong dari wajan dan letakkan di atas rak pendingin untuk mendingin.

Kue pancong siap disajikan! Anda dapat menikmatinya sebagai camilan atau hidangan penutup. Anda juga dapat menghidangkan kue pancong dengan taburan kelapa parut yang telah digoreng untuk memberikan rasa yang lebih kaya. Selamat mencoba!

Cetakan Kue Pancong - Kampung Kaleng

Cetakan Kue Pancong – Kampung Kaleng

Tips Memilih Cetakan Kue Pancong

Memilih cetakan kue pancong yang tepat adalah langkah penting dalam proses pembuatan kue pancong yang sukses. Kampung Kaleng menyediakan banyak cetakan kue, diantaranya adalah cetakan kue pancong yang teridir dari berbagai ukuran dan model. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih cetakan kue pancong yang baik:

  1. Bahan Cetakan: Pilih cetakan yang terbuat dari bahan yang tahan panas, seperti logam atau besi. Cetakan dari logam atau besi cenderung menyimpan panas dengan baik, sehingga memungkinkan kue pancong untuk matang dengan baik dan merata.
  2. Ukuran Cetakan: Sesuaikan ukuran cetakan dengan kebutuhan Anda. Cetakan kue pancong biasanya memiliki diameter sekitar 10 hingga 12 cm, tetapi Anda dapat memilih ukuran yang sesuai dengan preferensi Anda. Pastikan cetakan cukup dalam untuk menampung adonan kue pancong dengan baik.
  3. Permukaan Anti-Lengket: Cari cetakan kue pancong yang memiliki lapisan anti-lengket. Ini akan membantu mencegah kue pancong Anda menempel pada cetakan saat Anda memanggangnya, sehingga memudahkan proses pelepasan kue.
  4. Bentuk dan Desain: Cetakan kue pancong tradisional memiliki bentuk bundar dengan lubang di tengah, menyerupai wajan kecil. Pastikan cetakan yang Anda pilih memiliki bentuk yang sesuai dengan tradisi kue pancong.
  5. Kualitas dan Ketebalan: Pilih cetakan yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan memiliki ketebalan yang baik. Cetakan yang lebih tebal dapat membantu menghasilkan kue pancong yang matang merata dan renyah.
  6. Handle atau Pegangan: Beberapa cetakan kue pancong dilengkapi dengan pegangan atau handle yang memudahkan Anda mengangkat dan membalik kue saat memasaknya. Ini bisa menjadi fitur yang berguna, tetapi tidak wajib.
  7. Harga: Sesuaikan anggaran Anda dengan pilihan cetakan. Cetakan kue pancong biasanya tersedia dalam berbagai harga, jadi Anda dapat menemukan yang sesuai dengan anggaran Anda tanpa mengorbankan kualitas.
  8. Perawatan dan Perawatan: Pastikan Anda tahu cara merawat dan membersihkan cetakan kue pancong dengan benar. Beberapa cetakan mungkin memerlukan perawatan khusus agar tetap dalam kondisi terbaik.
Baca Juga:  Pancong Lumer: Perpaduan Unik Antara Kue Pukis dan Cetakan Kue Pancong

Setelah Anda memilih cetakan kue pancong yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Anda, Anda dapat memulai proses pembuatan kue pancong dengan lebih percaya diri. Jangan lupa untuk melumuri cetakan dengan sedikit minyak atau mentega sebelum menuangkan adonan kue pancong ke dalamnya untuk memudahkan pelepasan kue setelah matang.

Cetakan Kue Pancong - Kampung Kaleng

Cetakan Kue Pancong – Kampung Kaleng

Produk ini bisa didapatkan langsung melalui website kampungkaleng.com. Kampung Kaleng adalah sentra perajin logam yang berada di Bogor. Banyaknya warga yang berprofesi sebagai perajin logam, menjadikan daerah ini salah satu UMKM unggulan Kabupaten Bogor. Logam dalam bahasa citeureup, sering disebut dengan “kaleng”. Sehingga apapun jenis logam, alumunium, stainless, galvalum, disebut “kaleng”. Tak heran bila media yang meliput, kemudian menyebut daerah ini menjadi Kampung Kaleng.

cetakan kue pancong, harga cetakan kue pancong, cetakan kue pancong lumer, cetakan pancong lumer, cetakan pukis baja, cetakan kue pancong anti lengket, alat kue pancong, harga cetakan bandros, cetakan kue bandros, harga cetakan pancong, loyang kue pancong, cetakan kue buroncong, cetakan gonjing, harga cetakan kue bandros, harga cetakan buroncong, jual cetakan kue pancong, cetakan bandros harga, panggangan kue pancong, harga loyang kue pancong, harga cetakan kue pancong balap, cetakan kue pancong bulat, cetakan pukis hakasima, harga cetakan gonjing, cetakan kue pancong balap, harga cetakan pukis hakasima, cetakan kue pancong kuningan, cetakan kue gandos, cetakan pancong balap, tatakan kue pancong, cetakan kue pancong harga

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Kue Pancong; Aneka Nama Satu Rasa

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Kue Pancong; Aneka Nama Satu Rasa

Social Media & Marketplace
Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer service kami

Nila
● online
Ayu
● online
Nila
● online
Halo, perkenalkan saya Nila
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: