Lampion: Simbol Cahaya dan Harapan
Lampion, dengan keanggunannya yang menyala di langit malam, telah menjadi simbol keberuntungan, harapan, dan keindahan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Dengan akar sejarahnya yang kaya dan variasi desainnya yang beragam, lampion tidak hanya menerangi langit, tetapi juga hati manusia dengan kehangatan dan semangat perayaan.
Asal mula lampion diyakini berasal dari Tiongkok kuno, di mana lampion kertas pertama kali diciptakan pada abad ke-3 SM selama Dinasti Han. Saat itu, lampion digunakan untuk memberikan cahaya selama festival dan upacara keagamaan sebagai tanda penghormatan kepada dewa-dewa, termasuk dewa matahari.
Selama Dinasti Tang (618-907 M), penggunaan lampion semakin meluas dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru Imlek. Desain lampion berkembang pesat, mencakup berbagai bentuk, warna, dan ukuran. Kita juga dapat menemukan lampion dalam berbagai bentuk dan makna dalam sejarah dan tradisi berbagai masyarakat. Beberapa catatan historis dan konteks budaya terkait dengan asal mula lampion melibatkan:
- Tiongkok Kuno:
- Beberapa sumber menyatakan bahwa lampion berasal dari Tiongkok kuno, di mana lampion kertas pertama kali diciptakan pada abad ke-3 SM. Lampion digunakan dalam berbagai festival dan upacara untuk memberikan cahaya dan sebagai simbol keberuntungan.
- Dinasti Han (206 SM – 220 M):
- Lampion kertas diyakini telah menjadi populer selama Dinasti Han. Selama perayaan Festival Matahari, orang-orang menciptakan lampion sebagai bentuk penghormatan kepada dewa matahari.
- Loy Krathong di Thailand:
- Tradisi menerbangkan lampion kertas selama Loy Krathong di Thailand diyakini berasal dari kebiasaan Tionghoa. Namun, di Thailand, tradisi ini berkembang menjadi kegiatan yang unik dan dianggap sebagai cara untuk melepaskan khawatir dan dosa ke langit.
- Festival Loi Krathong di Laos:
- Di Laos, tradisi menerbangkan lampion kertas selama Festival Loi Krathong juga memiliki akar sejarah yang terkait dengan kebiasaan Tiongkok.
- Penggunaan Lampion di Festival Hindu dan Buddhis:
- Lampion juga memiliki peran dalam festival-festival Hindu dan Buddhis, seperti Diwali di India. Dalam konteks ini, lampion bisa melambangkan kemenangan cahaya atas kegelapan atau sebagai simbol keberuntungan.
- Tradisi Tiongkok Perantauan:
- Selama abad ke-19 dan 20, komunitas Tionghoa perantauan membawa tradisi menerbangkan lampion ke berbagai belahan dunia, menyebarkan praktik ini di luar Tiongkok.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun lampion kertas diyakini memiliki akar di Tiongkok, berbagai bentuk dan variasi lampion muncul di berbagai budaya di seluruh dunia. Selama berjalannya waktu, tradisi menerbangkan lampion terus berkembang dan menjadi bagian integral dari perayaan dan upacara di berbagai masyarakat.
Jenis Jenis Lampion
Simbol dan Makna:
- Cahaya dan Harapan:
- Lampion, dengan sifatnya yang bersinar, melambangkan cahaya dalam kegelapan dan menjadi simbol harapan bagi masa depan yang cerah.
- Pelepasan Khawatir:
- Tradisi menerbangkan lampion sering dikaitkan dengan melepaskan khawatir dan dosa ke langit, memberikan ruang bagi kebebasan dan pemulihan spiritual.
- Keberuntungan dan Kesejahteraan:
- Dalam banyak budaya, menerbangkan lampion diyakini membawa keberuntungan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi mereka yang melakukannya.
Cara Membuat Lampion
Tags: hari raya imlek, imlek, lampion, lampion kertas
Lampion: Simbol Cahaya dan Harapan
Indonesia adalah negara yang kaya akan tradisi dan budaya, dan salah satu tradisi kuliner yang paling ikonik adalah tumpeng. Tumpeng... selengkapnya
Roti Kroisan atau roti sabit (bahasa Prancis: croissant, adalah sejenis kue kering (pastry) yang berasal dari Prancis. Dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai bulan sabit. Dikutip dari... selengkapnya
Burnt cheesecake atau kue keju panggang adalah salah satu jenis kue yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, baik di... selengkapnya
Selain kaya obyek wisata alam, wisata kuliner NTT juga tak kalah menarik. Salah satunya adalah kue tradisional Jawada, jajanan khas... selengkapnya
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami,... selengkapnya
Kue Lapis adalah salah satu jenis kue tradisional yang populer di Indonesia. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan lapisan... selengkapnya
Citeureup, Bogor (Antara Jogja) – Sebuah kawasan di Desa Pasirmukti, Kabupaten Bogor, yang populer dengan julukan “kampung kaleng” mampu memutar... selengkapnya
Kue lapis adalah kue yang terdiri dari lapisan-lapisan berwarna yang biasanya terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula, dan bahan-bahan... selengkapnya
Kuliner khas Papua pada umumnya terbuat dari tepung sagu. Hal tersebut dikarenakan melimpahnya pohon sagu yang berada di bumi cendrawasih... selengkapnya
Lentog artinya Lontong. Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung). sebuah desa yang berada tepatnya di kecamatan Jati Kab. Kudus.... selengkapnya
Kaleng Kerupuk Mini Karakter Kudaponi Set Edisi, terdiri dari 4 pcs. Ukuran 6 x 8 cm, 7 x 10 cm,… selengkapnya
Rp 80.000Loyang Roti Sisir, terbuat dari alumunium 0,5 mm Di sisi kanan dan kirinya lebih tinggi dari loyang biasa Ukuran Panjang… selengkapnya
Rp 27.500Cetakan bentuk hati, terbuat dari plastik tahan dikukus maupun di microwave, tersedia 3 pilihan warna, pink, orange dan hijau Related… selengkapnya
Rp 800Pemotong Pizza, terbuat dari stainless. Terdiri dari pegangan dan terdapat dua roda pisau, lurus dan bergerigi yang bisa didorong berputar,… selengkapnya
Rp 17.500Pencair Coklat, terbuat dari stainless steel. ukuran 28 x 15 x 8 cm, ukuran diameter mangkuk 12,5 cm. Tersedia untuk… selengkapnya
Rp 85.000Ember Kotak, terbuat dari alumunium ketebalan 0.5 mm, ukuran tinggi 17 cm, panjang 13 cm dan lebar 13 cm. berfungsi… selengkapnya
Rp 40.000Spesif ikasi Dimensi (P x L x T) : 175x70x80 cm Konstruksi/Material : Besi Pipa [Besi] Pipa Stainless Steel (SS)… selengkapnya
*Harga Hubungi CSVas Bunga berbentuk teko, dilengkapi dengan gagang, terbuat dari plat atau kaleng dicat luar dalam, tinggi 24 cm, diameter atas… selengkapnya
Rp 45.000Loyang Pizza Mini diameter 10 cm, terbuat dari alumunium. Related posts: Core Box – Core Trays Kaleng Kerupuk Mini Edisi… selengkapnya
Rp 3.000Ring Loyang yang terbuat dari stainless 0.4 mm, berfungsi untuk memotong adonan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Ukuran bisa disesuaikan… selengkapnya
Rp 26.000
Saat ini belum tersedia komentar.