Beranda » Blog » Legenda Kue Bulan

Legenda Kue Bulan

Diposting pada 28 December 2023 oleh admin / Dilihat: 308 kali / Kategori:

Kue bulan bermula dari penganan sesajian untuk persembahan dan penghormatan kepada leluhur di musim gugur, yang biasanya merupakan masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa yang berbasis agrikultural.

Perkembangan zaman menjadikan kue bulan berevolusi dari sesajian khusus pertengahan musim gugur menjadi penganan dan hadiah namun tetap terkait dengan perayaan festival musim gugur.

Beberapa legenda menyebutkan bahwa kue bulan berasal dari Dinasti Ming, yang dikaitkan dengan pemberontakan heroik Zhu Yuanzhang memimpin para petani Han melawan pemerintah Mongol. Namun sebenarnya, kue bulan telah ada tercatat dalam sejarah paling awal pada zaman Dinasti Song. Dari sinilah dapat dipastikan bahwa kue bulan telah populer dan telah dikenal keberadaannya jauh sebelum Dinasti Ming berdiri.

Kue Bulan (Mooncake) adalah kue tradisional yang berasal dari budaya Tionghoa dan biasanya dikonsumsi selama perayaan Festival Kue Bulan atau Mid-Autumn Festival, yang jatuh pada tanggal 15 bulan 8 dalam kalender Tionghoa. Perayaan ini juga dikenal sebagai Festival Kue Bulan karena konsumsi kue bulan menjadi tradisi utama selama festival ini.

Kue Bulan - Kampung Kaleng

Kue Bulan – Kampung Kaleng

Berikut adalah beberapa ciri khas dari Kue Bulan:

  1. Bentuk dan Desain: Kue Bulan biasanya berbentuk bulat atau bulat pipih, mencerminkan simbol bulan purnama. Mereka sering dihiasi dengan pola-pola artistik atau karakter-karakter Tionghoa yang khas.
  2. Isian Tradisional: Kue Bulan umumnya memiliki isian yang kaya dan bervariasi. Isian tradisionalnya termasuk pasta kacang merah, biji teratai, pasta kacang hitam, atau kombinasi dari berbagai jenis kacang dan biji.
  3. Kulit Kue: Kulit luar Kue Bulan biasanya terbuat dari adonan tepung yang lembut dan bersatu, memberikan tekstur kenyal saat digigit. Kulit kue ini dapat berwarna putih, kuning, atau berwarna lain tergantung pada bahan yang digunakan.
  4. Ukiran atau Cap: Beberapa Kue Bulan memiliki ukiran atau cap yang ditempatkan di bagian atasnya untuk memberikan sentuhan artistik. Cap ini dapat mencerminkan simbol-simbol budaya atau tema-tema khusus yang terkait dengan festival.
  5. Rasa dan Aroma: Kue Bulan memiliki rasa manis dan aromatik yang khas. Bahan-bahan seperti gula, pasta kacang, minyak kelapa, dan biji teratai memberikan rasa khas yang sangat dihargai oleh pencinta kue ini.
  6. Varian Modern: Selain varian tradisional, ada juga varian modern Kue Bulan dengan isian yang lebih kreatif, seperti cokelat, kacang mete, durian, teh hijau, dan bahkan es krim.
  7. Ukuran: Ukuran Kue Bulan bisa bervariasi, mulai dari yang sangat kecil hingga yang lebih besar, tergantung pada preferensi dan tujuan konsumsi.
Baca Juga:  Serupa Namun Tak Sama, Perbedaan Bajigur dan Bandrek

Festival Kue Bulan merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa dan dihadiri dengan pertunjukan kembang api, pesta keluarga, dan konsumsi Kue Bulan bersama-sama. Kue Bulan seringkali dianggap sebagai simbol kesatuan dan kebahagiaan keluarga. Perayaan ini juga telah merayakan beragam warisan budaya dan nilai-nilai tradisional dalam masyarakat Tionghoa.

Legenda Kue Bulan

Asal usul Kue Bulan (Mooncake) dapat ditelusuri kembali ke Dinasti Tang di Tiongkok, sekitar abad ke-7 hingga ke-10 Masehi. Cerita di balik Kue Bulan terkait erat dengan perayaan Festival Kue Bulan atau Mid-Autumn Festival, yang jatuh pada tanggal 15 bulan 8 dalam kalender Tionghoa. Festival ini juga dikenal sebagai Festival Chuseok di Korea dan Tsukimi di Jepang.

Ada beberapa versi cerita yang berkaitan dengan asal usul Kue Bulan, tetapi salah satu legenda paling terkenal adalah kisah Pemberontakan Ular Naga (Uprising of the Noodle-Making Snakes). Kisah ini melibatkan pemberontakan terhadap penguasa yang korup pada masa Dinasti Yuan, yang didukung oleh seorang panglima perang yang bernama Zhu Yuanzhang.

Berikut adalah ringkasan dari legenda tersebut:

  1. Pemberontakan dan Penyusupan Pesan Rahasia:
    • Saat berlangsungnya pemberontakan melawan penguasa Dinasti Yuan, pemberontak membutuhkan cara untuk menyusupkan pesan rahasia kepada sesama pemberontak tanpa diketahui oleh musuh.
  2. Pesan dalam Kue Bulan:
    • Untuk mengatasi masalah ini, seorang panglima perang yang bijaksana bernama Zhu Yuanzhang mengusulkan ide untuk menyembunyikan pesan rahasia di dalam kue bulan. Kue ini kemudian dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil dan dibagikan kepada rekan pemberontak.
  3. Pemberontakan yang Berhasil:
    • Rencana ini berhasil, dan pemberontak berhasil mengkoordinasikan serangan terhadap musuh. Pemberontak memenangkan pertempuran dan Zhu Yuanzhang kemudian mendirikan Dinasti Ming.
  4. Tradisi Kue Bulan:
    • Sebagai tanda perayaan kemenangan, masyarakat mulai membuat dan memakan kue bulan setiap tahunnya selama Festival Kue Bulan. Kue ini menjadi simbol persatuan dan keberhasilan.

Walaupun cerita ini merupakan legenda yang mungkin memiliki unsur-unsur mitos, Festival Kue Bulan dan tradisi membuat dan memakan Kue Bulan tetap menjadi bagian integral dari budaya Tionghoa dan beberapa budaya Asia Timur lainnya. Selama festival ini, orang-orang berkumpul bersama keluarga untuk menikmati kue bulan, melihat bulan purnama, dan merayakan persatuan keluarga.

Kue Bulan - Kampung Kaleng

Kue Bulan – Kampung Kaleng

Resep Membuat Kue Bulan

Berikut adalah resep dasar untuk membuat Kue Bulan tradisional dengan isian pasta kacang merah, yang merupakan salah satu varian paling umum dari Kue Bulan. Pastikan untuk mengikuti langkah-langkah dengan cermat untuk hasil terbaik, apabila anda membutuhkan cetakan kue dengan kualitas yang terjamin dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, anda bisa langsung memesan di Kampung Kaleng.

Baca Juga:  Sejarah Tahun Baru Imlek

Bahan:

A. Kulit Kue:

  • 250 gram tepung terigu
  • 30 gram gula halus
  • 1/8 sendok teh garam
  • 30 ml minyak sayur
  • 120 ml air
  • 1 sendok teh pewarna makanan merah (opsional)

B. Isian Pasta Kacang Merah:

  • 200 gram kacang merah kupas (rendam semalam dan kukus hingga lunak)
  • 100 gram gula pasir
  • 2 sendok makan mentega

C. Polesan (Opsional):

  • Telur kuning untuk memoles

Instruksi:

1. Persiapkan Isian: a. Kukus kacang merah hingga lunak. b. Haluskan kacang merah yang telah dikukus hingga menjadi pasta halus. c. Panaskan mentega di wajan, masukkan pasta kacang merah dan gula pasir. Aduk rata hingga teksturnya kental dan padat. Dinginkan.

2. Persiapkan Kulit Kue: a. Campur tepung terigu, gula halus, dan garam dalam mangkuk besar. b. Tambahkan minyak sayur dan air sedikit-sedikit sambil diaduk hingga adonan kalis dan lembut. c. Bagi adonan menjadi dua bagian. Tambahkan pewarna makanan merah pada salah satu bagian adonan dan uleni hingga warna merata.

3. Bentuk dan Isi Kue: a. Ambil sejumput adonan warna putih dan pipihkan. b. Ambil sejumput adonan warna merah dan pipihkan. c. Tempatkan isian pasta kacang merah di tengah adonan putih pipih, lalu bungkus isian dengan adonan putih. d. Tempatkan adonan warna merah di luar adonan putih dan isian. Rapatkan dan bentuk bola. e. Letakkan bola adonan dalam cetakan kue bulan yang sudah diolesi dengan tepung agar tidak lengket.

4. Panggang Kue Bulan: a. Panaskan oven hingga 180 derajat Celsius. b. Letakkan kue bulan dalam cetakan di atas loyang. c. Olesi permukaan kue bulan dengan telur kuning (opsional). d. Panggang selama sekitar 20-25 menit atau hingga kue matang dan berwarna keemasan.

Baca Juga:  Roti Maryam; Roti Pipih Khas India

5. Dinginkan dan Sajikan: a. Dinginkan kue bulan sebelum dihidangkan. Kue bulan biasanya lebih enak jika dibiarkan selama beberapa jam sebelum disajikan.

Selamat mencoba membuat Kue Bulan! Anda dapat mengkreasikan isian dan warna kulit sesuai selera Anda untuk menciptakan variasi yang berbeda.

Pembuatan kue bulan di Indonesia pada dasarnya berasal dari gaya pembuatan Guangdong dan Chaozhou. Kue bulan juga tidak luput dari pengaruh lokal melalui penggunaan bahan-bahan yang mudah didapatkan di Indonesia seperti daun pandan, kacang kenari dan durian, sehingga muncul beraneka varian rasa baru yang tidak dijumpai pada versi aslinya. Dan masih banyak lagi kategori lainnya hasil inovasi gaya pembuatan kue bulan gaya baru di pasaran.

 

Kampung Kaleng adalah sentra perajin logam yang berada di Bogor. Banyaknya warga yang berprofesi sebagai perajin logam, menjadikan daerah ini salah satu UMKM unggulan Kabupaten Bogor. Logam dalam bahasa citeureup, sering disebut dengan “kaleng”. Sehingga apapun jenis logam, alumunium, stainless, galvalum, disebut “kaleng”. Tak heran bila media yang meliput, kemudian menyebut daerah ini menjadi Kampung Kaleng.

kaleng kerupuk, kaleng kerupuk jadul, kaleng krupuk, wadah kerupuk, kaleng kerupuk jaman dulu, blek kerupuk jadul, kaleng kerupuk besar, harga kaleng kerupuk, kaleng kerupuk mini, jual kaleng kerupuk jadul, wadah kerupuk jadul, kaleng krupuk mini, harga kaleng kerupuk besar, kerupuk kaleng biru, jual kaleng kerupuk besar, kaleng kerupuk stainless, kaleng kerupuk sabar, wadah kerupuk kaca, kaleng kerupuk bekas, blek kerupuk mini, jual kaleng kerupuk, kaleng kerupuk kaca, kaleng kerupuk plastik, jual blek kerupuk, blek kerupuk warna pink, kaleng blek kerupuk, kaleng kerupuk kecil, pengrajin kaleng kerupuk, ukuran kaleng kerupuk, harga kaleng kerupuk mini, kaleng kerupuk biru, kaleng kerupuk putih, wadah kerupuk jaman dulu, kaleng kerupuk hias, kaleng kerupuk unik

 

Tags: ,

Bagikan ke

Legenda Kue Bulan

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Legenda Kue Bulan

Social Media & Marketplace
Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer service kami

Nila
● online
Ayu
● online
Nila
● online
Halo, perkenalkan saya Nila
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: