Perayaan Cap Gomeh di Indonesia
Cap Go Meh merupakan perayaan Tahun Baru Imlek ke-15 yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa. “Cap Go Meh” sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang berarti “malam ke lima belas”. Perayaan ini biasanya jatuh pada hari ke-15 dalam kalender lunar setelah Tahun Baru Imlek.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia, khususnya di daerah dengan populasi Tionghoa yang signifikan, biasanya diisi dengan berbagai kegiatan dan tradisi. Beberapa kegiatan yang umum dilakukan selama perayaan ini antara lain:
- Parade Barongsai dan Liong: Barongsai (naga Tiongkok) dan Liong (singa Tiongkok) tampil dalam parade untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat. Para penari biasanya memainkan gerakan-gerakan yang dramatis dan atraktif.
- Pawai Kelenteng: Umat Tionghoa biasanya mengunjungi kelenteng-kelenteng atau klenteng pada malam Cap Go Meh untuk berdoa dan memberikan persembahan. Acara ini sering diwarnai dengan berbagai kegiatan keagamaan.
- Lomba Bakar Lilin dan Lampu Lampion: Di beberapa tempat, terutama di perkampungan Tionghoa, ada lomba bakar lilin dan lampu lampion yang diadakan pada malam Cap Go Meh. Ini menciptakan suasana penuh warna dan cahaya yang memeriahkan perayaan.
- Pentas Seni dan Pertunjukan Budaya: Beberapa tempat mengadakan pertunjukan seni tradisional Tionghoa, seperti musik, tarian, dan pertunjukan teater yang menggambarkan kisah-kisah mitologi Tiongkok.
- Makanan Khas Imlek: Masyarakat Tionghoa juga merayakan Cap Go Meh dengan hidangan khas Imlek, seperti lumpia, bakpao, nian gao (kue klepon ketan), dan hidangan-hidangan khas lainnya.
- Doa Bersama: Perayaan ini sering diakhiri dengan doa bersama untuk memohon keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan di tahun yang baru.
Cap Go Meh merupakan momen penting dalam kalender budaya Tionghoa dan menjadi simbol keberagaman budaya di Indonesia. Perayaan ini biasanya dihadiri oleh masyarakat dari berbagai lapisan dan latar belakang untuk merayakan bersama dan menghormati tradisi.

Perayaan Cap Gomeh – Kampung Kaleng
Makanan Khas Cap Gomeh
selama perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, banyak hidangan khas Tionghoa yang menjadi favorit masyarakat. Berikut adalah beberapa makanan khas yang sering dikonsumsi selama perayaan ini:
- Lumpia: Lumpia adalah gulungan kulit lumpia yang diisi dengan campuran sayuran dan daging, seperti rebung, ayam, dan udang. Lumpia sering disajikan sebagai makanan ringan atau hidangan pembuka.
- Bakpao: Bakpao atau baozi adalah bola tepung yang diisi dengan daging cincang, sayuran, atau kacang. Bakpao dapat dimakan sebagai makanan ringan atau hidangan penutup.
- Nian Gao: Nian gao adalah kue ketan yang biasanya dimakan selama perayaan Imlek. Kue ini melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan. Ada berbagai cara untuk memasak dan menyajikan nian gao, termasuk dikukus atau digoreng.
- Jiaozi: Jiaozi adalah sejenis pangsit yang diisi dengan campuran daging dan sayuran. Pangsit ini bisa direbus, dikukus, atau digoreng. Jiaozi sering disajikan selama perayaan Imlek sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.
- Yusheng atau Yee Sang: Yusheng adalah hidangan salad unik yang terdiri dari berbagai bahan seperti ikan salmon, sayuran, dan saus. Hidangan ini disajikan di atas lo hei, sebuah piring besar, dan biasanya dimakan dengan cara dicampur bersama-sama oleh semua orang yang hadir. Yusheng melambangkan kemakmuran dan pertumbuhan.
- Kue Keranjang (Bak Cang): Kue keranjang atau bak cang adalah kue ketan berbentuk bulat yang dimasak dengan cara dikukus. Kue ini umumnya dihidangkan sebagai hidangan khas Tahun Baru Imlek.
- Puding Lidah Buaya (Nona Manis): Puding ini biasanya terbuat dari agar-agar dan disajikan dalam bentuk lidah buaya. Puding ini memiliki rasa manis dan menyegarkan, seringkali dihidangkan sebagai hidangan penutup.
Perayaan Cap Go Meh sering kali menjadi momen bagi masyarakat Tionghoa untuk berkumpul dan menikmati hidangan khas bersama keluarga dan teman. Hidangan-hidangan di atas mencerminkan simbolisme dan tradisi khas Tionghoa yang melibatkan unsur keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan.

Perayaan Cap Gomeh – Kampung Kaleng
Pertunjukan Barongsai
Barongsai adalah pertunjukan tarian tradisional Tionghoa yang sering kali tampil dalam berbagai acara perayaan, termasuk Cap Go Meh. Pertunjukan ini melibatkan dua orang atau lebih yang memainkan bagian tubuh naga atau singa dengan kostum yang besar dan warna-warni. Barongsai dikenal karena gerakan-gerakan lincah dan dramatisnya, dan pertunjukan ini biasanya diiringi dengan musik dan suara petasan.
Pada perayaan Cap Go Meh, barongsai sering tampil di berbagai lokasi, termasuk jalan-jalan di komunitas Tionghoa, di sekitar klenteng, atau bahkan di acara-acara khusus yang diadakan dalam rangka perayaan tersebut. Pertunjukan barongsai bertujuan untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Selain gerakan yang lincah, barongsai juga sering kali melibatkan aksi-aksi seperti mengambil angpao (amplop merah dengan uang di dalamnya) yang digantung tinggi di pintu-pintu atau di depan toko-toko. Ini dianggap sebagai tindakan membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Barongsai pada Cap Go Meh bukan hanya pertunjukan hiburan, tetapi juga sarana untuk menciptakan semangat kebersamaan dan kegembiraan dalam komunitas Tionghoa. Pertunjukan ini menjadi daya tarik utama bagi banyak orang yang ingin merayakan Cap Go Meh dengan penuh keceriaan dan warna-warni.

Perayaan Cap Gomeh – Kampung Kaleng
Menyalakan Lampion
Tradisi lampion juga sering menjadi bagian dari perayaan Cap Go Meh, terutama di komunitas Tionghoa. Lampion sering digunakan untuk menghiasi lingkungan, menggantung di sekitar klenteng, jalan-jalan, atau area tempat acara Cap Go Meh diadakan. Tradisi lampion ini menciptakan suasana penuh warna dan keindahan dalam perayaan tersebut.
Berikut adalah beberapa hal terkait tradisi lampion selama Cap Go Meh:
- Lampion Angpao: Beberapa lampion dirancang khusus untuk membawa angpao (amplop merah dengan uang di dalamnya). Angpao tersebut sering kali digantung di lampion dan diatur sedemikian rupa sehingga bisa diambil oleh para penonton atau peserta acara, terutama oleh para penari barongsai.
- Lampion Terbang: Di beberapa tempat, masyarakat Tionghoa juga memiliki tradisi melepaskan lampion terbang ke udara malam. Ini menciptakan pemandangan yang indah dan penuh magis. Lampion terbang sering dihiasi dengan berbagai warna dan motif.
- Lampion Tangan: Lampion tangan atau lampion yang bisa dipegang sering diberikan kepada anak-anak. Anak-anak dapat mengibarkan lampion ini selama prosesi atau parade Cap Go Meh. Ini menjadi salah satu cara untuk melibatkan seluruh keluarga dalam perayaan.
- Lampion Hiasan: Lampion besar dan indah sering digunakan sebagai dekorasi utama. Mereka bisa dipasang di sekitar area perayaan atau di sekitar klenteng sebagai bagian dari upacara perayaan.
- Kompetisi Lampion: Di beberapa tempat, terdapat kompetisi lampion yang melibatkan partisipasi masyarakat untuk menciptakan lampion terbaik dan paling kreatif. Ini bisa mencakup berbagai bentuk, ukuran, dan desain lampion.
Tradisi lampion dalam perayaan Cap Go Meh menambahkan keindahan visual dan semarak dalam perayaan tersebut. Warna-warni lampion mencerminkan kegembiraan dan keceriaan dalam menyambut Tahun Baru Imlek yang baru.
Tags: cap go meh, kampung kaleng, tahun baru imlek
Perayaan Cap Gomeh di Indonesia
Desa Pasirmukti, khususnya Kampung Kaleng, telah berkembang menjadi salah satu destinasi unggulan bagi banyak organisasi dan instansi yang ingin melakukan... selengkapnya
Kue apem merupakan salah satu kue tradisional yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat dan disajikan di berbagai acara. Kue... selengkapnya
Kerupuk telah lama jadi bagian penting dalam kuliner Indonesia. Banyak yang bilang, jika makan tak pakai kerupuk rasanya kurang nikmat.... selengkapnya
Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Biasanya banyak orang mulai mempersiapkan resep takjil buka puasa, yang akan disajikan setiap harinya.... selengkapnya
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam selepas Perang Badar pada 17 Ramadhan Tahun ke-2 Hijiriyah.... selengkapnya
Menurut beberapa sumber, ada yang menyebut asal kue ini dari Garut, ada pula yang mengatakan kue ini adalah produk asli... selengkapnya
Minuman dingin telah ada dalam berbagai bentuk dan budaya sepanjang sejarah, walaupun metode dan penyajiannya mungkin berbeda dari apa yang... selengkapnya
Yogyakarta memang istimewa. Kota penuh sejarah, sejak sebelum Indonesia merdeka, saksi sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Berbagai peninggalan bersejarah ada di... selengkapnya
Kotak surat, sebuah benda sederhana yang sering kali diabaikan, memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam perkembangan komunikasi. Meskipun teknologi... selengkapnya
Dalam dunia pendidikan dan pengembangan karir, istilah magang dan praktek kerja lapangan (PKL) sering kali digunakan secara bergantian. Namun, kedua... selengkapnya
Spesif ikasi Dimensi (LxT) : 60x40x80 cm Konstruksi/Material : Stainless Steel Sheet tbl 0,8 mm Stainless Steel Pipe Ø 0,8… selengkapnya
*Harga Hubungi CSLoyang Sponge Cake, terbuat dari alumunium 0.4 mm, ukuran diameter 20 cm, tinggi kaki 3 cm, tinggi loyang 10 cm,… selengkapnya
Rp 38.000Dandang Baso Cuanki, terbuat dari stainless, biasa dipakai untuk diletakkan di pikulan baso cuanki. Diameter 27 cm, diameter lubang untuk… selengkapnya
Rp 155.000Burner Head Rinnai Jenis api Tornado yang terbuat dari bahan Berkualitas Ukuran diameter atas 11 cm, diameter bawah 4 cm… selengkapnya
Rp 29.000Saringan Tepung 1 Set – 3 pcs, Saringan tepung, terbuat dari stainless, terdiri dari 3 ukuran; Ukuran Kecil diameter 16… selengkapnya
Rp 55.000Cooling Rack – Rak Pendingin Kue Terbuat dari Stainless anti karat, ukuran 30 x 30 cm, tinggi 2,5 cm. Rak… selengkapnya
Rp 50.000Kaleng Kerupuk Mini Ukuran 11 x 13 cm – Warna Gold dan Silver Produk terbuat dari alumunium (anti karat), yang… selengkapnya
Rp 19.000Jasa Pembuatan Ducting. Ducting adalah sistem saluran yang digunakan untuk mengalirkan udara atau cairan lainnya dari satu tempat ke tempat… selengkapnya
*Harga Hubungi CSCetakan Banana Cake Ukuran 11 cm Produk ini terbuat dari alumunium (anti karat) ketebalan 0,8 cm. (paling tebal jika… selengkapnya
Rp 6.500Cetakan Kue Muffin, terbuat dari bahan aluminium. Produk asli kampung kaleng citeureup – bogor. Ukuran diameter 6 cm, tinggi 3… selengkapnya
Rp 25.000
Saat ini belum tersedia komentar.