Sejarah dan Makna Bubur Merah Putih di Indonesia
Warna merah putih memiliki sejarah yang panjang dan kaya dalam budaya dan sejarah Indonesia. Kombinasi warna ini tidak hanya digunakan dalam bendera nasional Indonesia, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Termasuk dalam bidang makanan, sejak kecil kita sudah familiar dengan hidangan bubur merah putih.
Bubur merah putih, juga dikenal sebagai bubur abang putih, adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki makna dan sejarah penting dalam budaya Indonesia. Bubur ini terdiri dari dua jenis bubur: bubur merah (yang sebenarnya berwarna coklat kemerahan karena gula merah) dan bubur putih (yang terbuat dari beras biasa). Kombinasi warna merah dan putih ini melambangkan dualitas serta keseimbangan dalam kehidupan. Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah dan makna bubur merah putih di Indonesia:

Bubur Merah Putih – Kampung Kaleng
Asal Usul dan Sejarah
- Warisan Budaya Jawa Bubur merah putih merupakan salah satu makanan tradisional yang sangat kental dengan budaya Jawa. Dalam budaya Jawa, bubur ini sering disajikan dalam berbagai upacara adat dan ritual, seperti upacara kelahiran, tingkeban (upacara tujuh bulan kehamilan), dan peringatan kematian.
- Simbolisasi Dualitas Warna merah dan putih dalam bubur ini melambangkan dualitas yang saling melengkapi. Merah melambangkan darah, kehidupan, dan semangat, sementara putih melambangkan kesucian, ketenangan, dan keikhlasan. Dalam filosofi Jawa, keseimbangan antara kedua elemen ini penting untuk mencapai harmoni dalam kehidupan.
- Pengaruh Hindu-Buddha Sejarah bubur merah putih juga dapat ditelusuri ke masa kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Dalam beberapa ritual keagamaan Hindu, bubur yang mirip dengan bubur merah putih juga disajikan sebagai persembahan kepada dewa-dewi. Pengaruh ini kemudian berasimilasi dengan tradisi lokal Jawa dan terus dilestarikan hingga sekarang.
Peran Bubur Merah Putih dalam Upacara Adat
Upacara Kelahiran
Bubur merah putih sering disajikan dalam upacara selamatan atau syukuran kelahiran bayi. Dalam tradisi Jawa, bubur ini melambangkan doa dan harapan agar sang bayi mendapatkan keseimbangan dalam hidupnya dan selalu dilindungi oleh yang Maha Kuasa.
Tingkeban (Tujuh Bulanan)
Pada masa kehamilan tujuh bulan, keluarga akan mengadakan upacara tingkeban untuk mendoakan keselamatan ibu dan janin. Bubur merah putih menjadi salah satu makanan yang wajib disajikan dalam upacara ini, melambangkan harapan agar proses persalinan berjalan lancar dan bayi yang lahir sehat serta seimbang.
Peringatan Kematian
Selain dalam upacara kelahiran, bubur merah putih juga disajikan dalam peringatan kematian. Hal ini sebagai simbol penghormatan kepada arwah leluhur serta doa agar arwah tersebut mendapatkan kedamaian di alam baka. Bubur ini menjadi lambang doa dan harapan bagi keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kekuatan dan kedamaian.
Proses Pembuatan Bubur Merah Putih
- Bahan-Bahan
- Bubur Merah: Beras, gula merah, santan, garam.
- Bubur Putih: Beras, santan, garam.
- Cara Memasak
- Bubur Merah: Masak beras dengan santan hingga menjadi bubur, tambahkan gula merah dan garam, aduk hingga gula larut dan warna bubur berubah menjadi merah kecoklatan.
- Bubur Putih: Masak beras dengan santan dan garam hingga menjadi bubur yang kental dan berwarna putih.
- Penyajian Bubur merah dan bubur putih disajikan berdampingan dalam satu wadah. Penyajian ini mencerminkan konsep dualitas dan keseimbangan yang menjadi inti dari makna bubur merah putih.

Bubur Merah Putih – Kampung Kaleng
Filosofi dan Nilai Budaya
Harmoni dan Keseimbangan
Bubur merah putih mengajarkan pentingnya harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan. Dalam setiap sendok bubur, terdapat pesan untuk selalu menjaga keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan, seperti kerja keras dan istirahat, emosi dan pikiran, serta antara kebutuhan jasmani dan rohani.
Rasa Syukur dan Penghormatan
Dalam berbagai upacara adat, bubur merah putih juga berfungsi sebagai persembahan kepada leluhur atau dewa-dewi. Ini merupakan wujud rasa syukur dan penghormatan kepada yang lebih tinggi, serta doa untuk mendapatkan berkah dan perlindungan.
Pendidikan Nilai-Nilai Tradisional
Menyajikan dan mengonsumsi bubur merah putih dalam berbagai upacara adat juga menjadi cara untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai tradisional dan kebijaksanaan lokal. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya dipertahankan tetapi juga diwariskan kepada generasi berikutnya.
Bubur merah putih bukan hanya sekadar makanan tradisional, tetapi juga memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan filosofi dan budaya masyarakat Jawa. Keberadaannya dalam berbagai upacara adat mencerminkan pentingnya nilai-nilai keseimbangan, harmoni, dan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari. Bubur ini terus menjadi bagian integral dari budaya Indonesia dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap tradisi leluhur.
Dengan memahami sejarah dan makna bubur merah putih, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia dan pentingnya menjaga serta melestarikan tradisi-tradisi lokal. Bubur merah putih, dengan segala makna dan simbolismenya, adalah cerminan dari kebijaksanaan dan filosofi hidup yang telah mengakar dalam masyarakat Indonesia selama berabad-abad.
Sejarah dan Makna Bubur Merah Putih di Indonesia
Sekitar lima tahun yang lalu, para perajin kaleng di Kampung Dukuh, Desa Pasirmukti, Citeureup, Kabupaten Bogor, bersaing keras di antara... selengkapnya
Masyarakat Indonesia mengenal hotdog sebagai makanan cepat saji serupa hamburger, dengan 2 lapis roti yang memiliki isian sosis dan sayur.... selengkapnya
Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember di indonesia. Hari ibu merupakan wujud kasih sayang semua orang kepada sosok yang... selengkapnya
Sate adalah salah satu makanan yang sudah sangat populer di Indonesia sejak lama. Menurut sejarah, sate pertama kali diperkenalkan di... selengkapnya
Roti Baguette adalah salah satu ikon kuliner Prancis yang terkenal di seluruh dunia. Dengan penampilan yang elegan, tekstur yang renyah,... selengkapnya
Siapa yang tak suka dengan gorengan? Kamu dengan mudah mendapatkan camilan ini di pinggir jalan. Berbagai jenis gorengan seperti tempe,... selengkapnya
Kemerdekaan Indonesia merujuk pada periode ketika Indonesia mencapai kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Berikut ini adalah informasi tentang kemerdekaan Indonesia: Proklamasi... selengkapnya
Sejarah awal mula Kue Pukis tidak dapat dipastikan dengan pasti, namun kue ini diyakini telah ada sejak zaman kolonial Belanda... selengkapnya
Wedang Jahe adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari jahe segar yang dimasak bersama bahan-bahan lain seperti gula merah, garam,... selengkapnya
Daging kambing mengandung berbagai nutrisi yang penting untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa kandungan nutrisi utama dalam daging kambing: Protein: Daging... selengkapnya
Cetakan Donat Cetakan Donat terbuat dari alumunium, ukuran diameter 8 cm, tinggi 1.75 cm, terdapat pegangan untuk mencetak donat Related… selengkapnya
Rp 6.000Trolley Stainless adalah solusi serbaguna dan tahan lama untuk kebutuhan transportasi barang di berbagai industri, seperti restoran, hotel, rumah sakit,… selengkapnya
Rp 1.500.000cetakan horn / cum cum / bolu cornetto terbuat dari bahan alumunium tebal 0,4 mm. ukuran diameter 3,5 cm x… selengkapnya
Rp 25.000Teko atau Ceret kopi tradisional, terbuat dari stainless (anti karat), bisa juga digunakan untuk membuat minuman Thai Tea, Teh… selengkapnya
Rp 95.000Kaleng Kerupuk Mini Ukuran 11 x 13 cm – Warna Gold dan Silver Produk terbuat dari alumunium (anti karat), yang… selengkapnya
Rp 19.000Talenan Clava Putih Seri 2510 Ukuran 240 x 140 x 7 mm Related posts: Core Box – Core Trays Kaleng… selengkapnya
Rp 28.000Cetakan Kue Sagon, ukuran 6 cm, lebar 3 cm dan tinggi 0,6 cm. terbuat dari bahan alumunium 0,6 mm. Produk… selengkapnya
Rp 500Kaleng Kerupuk Mini ukuran 9 x 9 x 12 cm. Produk terbuat dari alumunium (anti karat), yang dibuat secara handmade…. selengkapnya
Rp 18.000Tong Sampah/Asbak / Standing Ashtray, yang terbuat stainless steel, cocok untuk pelengkap di tempat kerja, atau perkantoran. produk asli perajin… selengkapnya
Rp 205.000Dandang Bubur yang terbuat dari alumunium (dapat pula dibuat dari bahan stainless, bisa disesuaikan dengan kebutuhan). Biasa digunakan di gerobak… selengkapnya
Rp 145.000
Saat ini belum tersedia komentar.