Ternyata ini Tata Cara Memberi Angpao!
Angpao adalah amplop merah yang biasanya berisi uang yang diberikan sebagai hadiah atau persembahan selama perayaan-perayaan tertentu, terutama Tahun Baru Imlek. Tradisi memberikan angpao berasal dari budaya Tionghoa dan telah menjadi suatu kebiasaan yang umum di antara komunitas Tionghoa dan beberapa kelompok masyarakat lainnya yang merayakan perayaan Tahun Baru Imlek.
Kata “angpao” sendiri berasal dari bahasa Hokkien, salah satu dialek Tionghoa, yang secara harfiah berarti “amplop merah.” Angpao biasanya berwarna merah, yang dianggap sebagai warna keberuntungan dalam budaya Tionghoa dan diyakini dapat mengusir roh jahat. Selain uang, angpao juga dapat berisi pesan harapan baik atau doa untuk keberuntungan dan kebahagiaan di masa yang akan datang.
Tradisi memberikan angpao memiliki beberapa makna dan tujuan:
- Simbol Kebahagiaan dan Keberuntungan: Angpao dianggap sebagai simbol kebahagiaan, keberuntungan, dan harapan baik. Pemberian angpao diharapkan dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan kepada penerima.
- Penghormatan kepada Orang Tua dan Lansia: Anak-anak dan anggota keluarga yang lebih muda memberikan angpao kepada orang tua dan lansia sebagai tanda penghormatan dan penghargaan terhadap mereka.
- Bentuk Berkah dan Keberkahan: Angpao juga dianggap sebagai bentuk berkah atau keberkahan. Pemberian uang ini diharapkan dapat membantu penerima dalam menghadapi tahun yang baru dengan lebih baik.
- Perayaan dan Kemesraan Keluarga: Tradisi memberikan angpao sering kali menjadi momen kebersamaan dan kemesraan di antara anggota keluarga. Aktivitas ini meningkatkan hubungan antar-generasi dan menciptakan atmosfer kebahagiaan selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Angpao dapat diberikan dalam berbagai jumlah uang, dan jumlah yang umumnya diberikan dapat bervariasi tergantung pada hubungan, status sosial, dan tradisi keluarga tertentu. Meskipun tradisi ini berasal dari budaya Tionghoa, penggunaan angpao telah menyebar ke berbagai kelompok masyarakat di berbagai belahan dunia, terutama di daerah dengan populasi Tionghoa yang signifikan.
Tradisi Angpao di Indonesia
Di Indonesia, tradisi pemberian angpao berkaitan erat dengan perayaan Tahun Baru Imlek dan diasosiasikan dengan budaya Tionghoa. Berikut adalah beberapa aspek tradisi angpao di Indonesia:
- Pemberian dari Orang Tua kepada Anak-Anak: Tradisi utama pemberian angpao terjadi antara generasi yang lebih tua dan lebih muda. Orang tua, kakek nenek, atau anggota keluarga yang lebih tua memberikan angpao kepada anak-anak atau generasi muda sebagai bentuk berkah dan harapan baik untuk masa depan.
- Pemberian dari Majikan kepada Karyawan: Di beberapa tempat kerja, terutama yang memiliki banyak karyawan keturunan Tionghoa, tradisi memberikan angpao dari majikan kepada karyawan juga umum. Ini bisa menjadi bentuk penghargaan dan motivasi di awal tahun.
- Pemberian dalam Lingkungan Sosial dan Komunitas: Tradisi memberikan angpao tidak hanya terbatas pada lingkup keluarga, tetapi juga bisa terjadi dalam komunitas atau lingkungan sosial tertentu. Misalnya, dalam acara-acara perayaan Imlek di kelenteng atau lingkungan komunitas, sering kali terjadi pemberian angpao.
- Angpao dalam Acara-Acara Resmi: Beberapa acara resmi atau kegiatan organisasi yang terkait dengan perayaan Imlek di Indonesia dapat melibatkan pemberian angpao sebagai bentuk kebersamaan dan semangat berbagi di antara anggota kelompok.
- Pemberian dari Teman atau Rekan Kerja: Di antara teman atau rekan kerja, terkadang juga terjadi pemberian angpao sebagai bentuk ucapan selamat atau kebersamaan dalam merayakan Tahun Baru Imlek.
- Upacara Keluarga dan Klenteng: Pemberian angpao sering kali terjadi selama upacara doa dan kegiatan keagamaan di keluarga atau klenteng. Angpao dapat diberikan kepada pendeta atau tokoh keagamaan sebagai bentuk dukungan dan penghormatan.
- Penggunaan Uang Tunai dalam Angpao: Angpao umumnya berisi uang tunai. Jumlah uang yang diberikan bervariasi tergantung pada hubungan, tradisi keluarga, dan kondisi finansial pemberi angpao.
Tradisi angpao di Indonesia mencerminkan semangat kebersamaan, berbagi kebahagiaan, dan harapan baik untuk masa depan. Meskipun tradisi ini memiliki akar dalam budaya Tionghoa, banyak orang non-Tionghoa di Indonesia juga menghargai dan ikut merayakan tradisi ini sebagai bagian dari keragaman budaya yang ada di negara ini.
Identik Dengan Warna Merah
Warna merah memiliki makna khusus dan penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan budaya Tionghoa pada umumnya. Warna ini dianggap sebagai warna keberuntungan dan simbol kebahagiaan. Beberapa alasan warna merah memiliki makna mendalam dalam tradisi Tionghoa antara lain:
- Keberuntungan dan Kesejahteraan: Merah dianggap sebagai warna yang membawa keberuntungan dan kesejahteraan. Dalam konteks perayaan Tahun Baru Imlek, penggunaan warna merah diharapkan dapat membawa keberuntungan dan menjauhkan roh jahat.
- Pengusir Roh Jahat: Merah diyakini dapat mengusir roh jahat dan energi negatif. Oleh karena itu, banyak dekorasi dan atribut perayaan Tahun Baru Imlek berwarna merah, termasuk lentera merah, hiasan dinding merah, dan pakaian merah.
- Simbol Cinta dan Kedekatan Keluarga: Warna merah juga melambangkan cinta, keberanian, dan kasih sayang. Dalam perayaan Imlek, menggunakan pakaian merah atau memberikan barang berwarna merah dianggap sebagai simbol kasih sayang dan kedekatan dalam keluarga.
- Menghormati Leluhur: Warna merah diyakini memiliki hubungan dengan perlindungan dari leluhur atau dewa-dewa. Oleh karena itu, dalam upacara-upacara keagamaan selama perayaan Tahun Baru Imlek, seringkali digunakan warna merah.
- Lentera Merah dan Hiasan Merah: Lentera merah adalah elemen khas dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Lentera-lentera ini dinyalakan untuk mengusir kegelapan dan menandai awal tahun baru. Hiasan-hiasan merah juga sering digunakan untuk menghias rumah dan tempat-tempat umum.
- Ucapan Selamat dan Angpao: Angpao, amplop merah berisi uang yang diberikan selama perayaan Imlek, juga berwarna merah. Pemberian angpao merupakan bentuk ucapan selamat dan keberuntungan, dan warna merah pada angpao memiliki simbolisme yang kuat.
- Kostum Barongsai dan Liong: Kostum-kostum barongsai dan liong yang digunakan dalam pertunjukan tradisional Tionghoa umumnya didominasi oleh warna merah. Pertunjukan ini dianggap membawa keberuntungan dan menciptakan energi positif.
Warna merah dalam perayaan Tahun Baru Imlek bukan hanya sekadar pilihan estetika, melainkan memiliki makna mendalam yang tercermin dalam keyakinan budaya dan spiritual masyarakat Tionghoa. Penggunaan dan simbolisme warna merah menciptakan atmosfer yang ceria dan penuh harapan di awal tahun baru.
Tata Cara Memberikan Angpao
Ternyata ini Tata Cara Memberi Angpao!
Kerupuk, sudah tidak asing lagi di telinga sebagian besar penduduk Indonesia. Hampir setiap kuliner nusantara, menjadikan kerupuk sebagai pendamping, bahkan... selengkapnya
Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember di indonesia. Hari ibu merupakan wujud kasih sayang semua orang kepada sosok yang... selengkapnya
Kue atau jajanan manis adalah makanan yang terbuat dari campuran tepung, gula, mentega, dan bahan-bahan lain yang digiling dan dibentuk... selengkapnya
Para pecinta drakor pasti mengenal Start-Up dengan penggambarannya tentang lika-liku dan persaingan para pengusaha muda. Dalam tayangan tersebut, Han Ji-pyeong... selengkapnya
Waffle dan Croffle adalah makanan yang sedang tren belakangan ini sekilas nampak mirip, namun tak sama. Sebelum kita lanjut bahas... selengkapnya
Perbedaan Antara Lontong, Buras dan Arem-Arem – Kampung Kaleng. Beras menjadi bahan makanan pokok masyarakat Indonesia yang selalu dikonsumsi setiap... selengkapnya
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan... selengkapnya
Dalam dunia kuliner, kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kukusan. Sebuah alat – produk yang digunakan untuk... selengkapnya
Roti Gambang merupakan salah satu kudapan yang lezat untuk dinikmati bersama teh hangat atau kopi. Roti khas Betawi ini juga... selengkapnya
Batu bara adalah salah satu sumber daya alam yang berperan penting dalam sektor energi dan industri. Sebelum batu bara dapat... selengkapnya
Loyang Persegi Ukuran 20 x 20 x 4 cm, terbuat dari alumunium 0,5 mm. Biasa di gunakan untuk membuat lapis… selengkapnya
Rp 15.000Ember Stainless Bucket Minuman, yang terbuat dari stainless steel anti karat ketebalan 0,4 mm. Biasa digunakan sebagai tempat atau wadah… selengkapnya
Rp 85.000Cetakan Kue Semprong / Egg Roll, terbuat dari alumunium cor, Motif disesuaikan dengan stok yang ada. Pegangan kayunya juga tidak… selengkapnya
Rp 91.000Kaleng Kerupuk Mini Merchandise untuk Grab Indonesia, ukuran 11 x 11 x 13 cm. Terbuat dari aluminium yang dicar warna… selengkapnya
Rp 27.500Loyang Bolu Lipat Ukuran 10 cm. Produk terbuat dari alumunium 0.5 mm, ukuran diameter atas 10 cm, diameter bawah… selengkapnya
Rp 3.500Loyang Persegi Panjang Bongkar Pasang, terbuat dari alumunium 0.5 mm, ukuran panjang 23 cm, lebar 11 cm, tinggi 7 cm…. selengkapnya
Rp 25.000Cutter Cookies edisi natal, ukuran 3,5 cm. Terbuat dari stainless anti karat. Alat untuk membentuk kue/cookies menjadi aneka bentuk yang… selengkapnya
Rp 40.000Panggangan Sate Stainless, ukuran panjang 60 cm, lebar 20 cm, tinggi 15 cm, jika sudah dirangkai dengan kakinya, tinggi keseluruhan… selengkapnya
Rp 350.000Spesif ikasi Dimensi [PxLxT] : 65x45x90 cm Konstruksi/Material : Plat besi ketebalan 1 mm Finishing : Cat Duco Roda :… selengkapnya
*Harga Hubungi CSCetakan Tumpeng Tangga Press Satu Set, terdiri dari 3 pcs dengan ukuran sebagai berikut: Ukuran 1 = Diamater 25 cm… selengkapnya
Rp 93.000
Saat ini belum tersedia komentar.